A.
Biosfer dan
makhluk hidup
Biosfer
disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk hidup tinggal
dan melangsungkan kegiatan hidupnya.
Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu :
- Litosfer
adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana makhluk hidup darat tinggal dan
melangsungkan kehidupannya. Lithosphere adalah akumulasi masa dari
batuan-batuan padat yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair
bumi yang panas (magma).
Lithosphere terdiri
dari komponen primer seperti :
1. Mineral
2. Batuan
3. Fluida
- Hidrosfer
adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup aquatik dan
merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya hujan. Hidrosfer meliputi 71 persen dari permukaan
Bumi yg merupakan air. Yang paling besar ini adalah samudra-samudra, yang
berisi di atas 97 persen dari semua Air Di Atas Bumi. Gletser-gletser dan
selubung es yang kutub berisi lebih sedikit 2 persen dari air Bumi dalam
wujud es yang padat. Hanya sekitar 06 persen adalah sebenarnya sebagai
groundwater.
- Atmosfer
adalah lapisan udara, merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup,
karena dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk respirasi dan proses
fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas yang dibutuhkan
oleh tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer.
Atmosphere
adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan ketebalan kurang lebih 1.000
km dari permukaan bumi. Atmosphere terdiri dari:
·
Troposfer merupakan lapisan terbawah
dari atmosfer, yaitu pada ketinggian
0 - 18 km di atas permukaan bumi.
·
Stratosfer adalah lapisan kedua dari
atmosfer bumi, terletak diatas
troposfe dan dibawah mesosfer
·
Mesosfer . Lapisan ini merupakan lapisan
pelindung bumi dari jatuhan
meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya.
·
Termosfer (ionosfer). Lapisan termosfer
ini disebut juga lapisan Ionosfer.
Karena lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang
dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang
panjang maupun pendek
·
Eksosfer atau Desifasister Pada lapisan
ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beratura
B. Asal mula kehidupan di bumi
Pertanyaan
mengenai bagaimana kehidupan pertama dimulai di bumi masih menjadi pendebatan
dari dahulu sampai sekarang. Aristoteles 3,5 abad sebelum masehi mengemukakan
teori abiogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup muncul secara spontan
dari benda mati (generatio spontanea). Penemuan jasad renik oleh Anthonie Van
Leeuwenhoek abad ke 17 pada air rendaman jerami dianggap oleh pendukungnya
sebagai bukti pendukung teori abiogenesis. Teori ini ditentang oleh Francesco
Redi, Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur dengan teori biogenesis, yang
meyakini bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang telah ada
sebelumnya. Hasil penelitian yang mereka lakukan mengungkapkan bahwa: setiap
kehidupan berasal dari telur (omme visum ex ovo), setiap telur berasal dari
kehidupan sebelumnya (omne ovum ex vivo), dan setiap kehidupan berasal dari
kehidupan sebelumnya (omne vivum ex vivo).
Apakah
sebenarnya yang dimaksud dengan “makhluk hidup”, agak sulit dijawab secara sederhana,
kita dapat membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati dengan mengetahui
ciri-cirinya, dibawah ini ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, yaitu :
- Respirasi/bernafas.
- Memerlukan
makanan/nutrisi.
- Bergerak.
- Tumbuh
dan berkembang.
- Berkembang
biak/reproduksi.
- Menyesuaikan
diri terhadap lingkungannya /beradaptasi.
- Peka
terhadap rangsang/ irritabilitas.
Teori asal usul
terjadinya makhluk hidup :
Tentunya kita sebagai
manusia sering bertanya-tanya, “dari mana asal kehidupan di bumi?” pada
hakikatnya jawaban atas pertanyaan itu melahirkan banyak teori-teori tentang
asal mula kehidupan di bumi, diantaranya adalah :
- Teori
Generatio spontanea/ Abiogenesis
Teori ini dicetuskan oleh
Aristoteles (384-322 SM) dengan percobaannya sebagai berikut: tabung reaksi
diisi dengan air yang terdapat potongan jerami, setelah sekitar 2 minggu,
ternyata dalam tabung tersebut terdapat makhluk kecil, dari percobaan tersebut
Aristoteles menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati secara
spontan. Teori ini didukung oleh Antoni Van Leuwenhoek (1632-1723M) dengan
temuan mikroskopnya, ia dapat melihat adanya makhluk yang sangat kecil
ukurannya yang diamil dari air hujan dan air rendaman jerami. Berdasarkan
penelitiannya tersebut, Leuwenhoek berpendapat bahwa makhluk yang sangat
kecil itu berasal dari air.
- Teori
Biogenesis
Dikemukakan
oleh Louis Pasteur (1822-1895) yang melakukan eksperimen dengan menggunakan air
kaldu dengan labunya yang berbentuk leher angsa. Kesimpulan dari eksperimennya
adalah kehidupan yang terjadi karena adanya kehidupan sebelumnya, dan segala
sesuatu yang hidup berasal dari telur atau omne vivum ex ovo, omne ex vivo.
Adanya teori Biogenesis menggugurkan teori Abiogenesis.
- Teori
Urey
Dicetuskan oleh Harold Urey. Teori
ini mengatakan bahwa sebelum ada kehidupan di bumi, penuh dengan
senyawa-senyawa kimia diantaranya adalah metana (CH4), amonia
NH3, gas hidrogen H2 danuap air (H2O),
keempat senyawa kimia setelah terkena aliran listrik halilintar dan
radiasi-radiasi sinar kosmis akan terjadi reaksi-reaksi kimia membentuk zat
hidup yang memungkinkan terjadinya makhluk hidup yang mula-mula. Teori ini
diuji coba di laboratorium oleh mahasiswa Urey yang bernama Stanley miller,
dalam percobaannya Miller berhasil membuktikan bahwa apabila bunga api listrik
yang berasal dari sumber listrik bertegangan tinggi diberikan ke dalam saluran
yang di dalamnya mengalir campuran metana (CH4), amonia (NH3),
gas hidrogen (H2) dan uap air (H2O) hasilnya adalah
sejenis asam amino. Asam amino itu sendiri adalah komponen dasar protein yang
merupakan zat penting untuk membentuk protoplasma yang merupakan substansi
dasar kehidupan.
- Teori
Cosmozoa
Teori
ini mengatakan bahwa makhluk hidup datang di bumi dari bagian lain alam semesta
ini. Asumsi yang mendasari teori ini adalah (a) benda hidup itu ada atau telah
ada di suatu tempat dalam alam semesta ini, (b) hidup itu dapat dipertahankan
selama perjalanan antar benda angkasa ke bumi.
- Teori
Pfsuger
Teori
ini mengatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas sekali,
kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen berbentuk senyawa
cyanogens (CN), dimana senyawa tersebut dapat terjadi pada suhu yang sangat
tinggi dan selanjutnya berbentuk zat protein sebagai pembentuk protoplasma yang
akan menjadi makhluk hidup.
- Teori
Moore
Mengatakan
bahwa makhluk hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik
pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam
larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah
makhluk hidup.
- Teori
Allen
Mengatakan
bahwa pada saat keadaan fisik bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa
reaksi terjadi, yaitu reaksi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat
besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dan materi-materi. Interaksi
antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di
muka bumi akan membentuk zat-zat yang akhirnya membentuk protoplasma benda
hidup.
C. Keanekaragaman makhluk
hidup
Keanekaragaman
makhluk hidup terjadi oleh adanya mekanisme evolusi. Nomenklatur adalah cara
pemberian nama ilmiah kepada makhluk hidup agar keanekaragaman makhluk hidup
dapat di pelajari. Makin banyak spesies organisme yang ditemukan, menyebabkan
orang melakukan klasifikasi/pengelompokan berdasarkan kepada ciri khas
organisme tersebut.
Makhluk hidup di dunia ini terbagi menjadi 3
kelompok yaitu : dunia Protista, dunia Plantarum dan dunia Animalia.
v Dunia Protista terdiri
dari : Virus, Bacteri , Alga hijau-biru dan Protozoa
v Dunia Plantarum terdiri
dari dua super divisio yaitu:
v Thallophyta,
merupakan tumbuhan yang ber-thallus, artinya tumbuhan yang belum dapat
dibedakan antara akar, batang dan daun, termasuk diantaranya adalah Fungi dan
Alga.
Cormophyta adalah
tumbuhan ber-cormus, artinya tumbuhan yang sudah dibedakan antara akar, batang
dan daun, termasuk diantaranya adalah Bryophyta, Pteridophyta, Spermatophyta
Beberapa divisio dari
tumbuhan antara lain:
- Divisio
Mycota (jamur/Fungi) terdiri atas: Myxomycetes, Ascomycetes,
Basidiomycetes dan Deuteromycetes.
- Divisio
Algae (ganggang) terdiri atas: Chlorophyceae, Rhodophyceae, Chrysophyceae
dll.
- Divisio
Bryophyta (lumut) merupakan comophyta berspora terdiri atas: Hepaticae
(lumut hati) dan Musci (lumut Daun).
- Divisio
Pterydophyta (tumbuhan Paku) merupakan comophyta berspora terdiri atas:
Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodiinae, Filicinae.
- Divisio
Spermatophyta/tumbuhan Biji (Antophyta/tumbuhan bunga,
Phanerogamae/tumbuhan beralat kelamin jelas, Embryophyta/ tumbuhan
berlembaga dengan perkawinan melalui pembuluh merupakan comophyta berbiji
terdiri atas:
ü sub
Divisio Gymnospermae (contoh: Agatis alba/damar dan Gnetum gnemon/melinjo)
ü sub
Divisio Angiospermae, ada 2 kelas yaitu Monocotyledoneae (contoh: Zea
mays/jagung) dan Dicotyledoneae (contoh: Hibiscus rosasinensis/bunga sepatu.
Dunia Animalia terdiri
dari 9 phyllum:
- Phyllum
Porifera (hewan berpori) contoh: bunga karang.
- Phyllum
Coelenterata (hewan berongga) contoh: ubur-ubur.
- Phyllum
Platyhelminthes (cacing pipih), ada 3 klas: Turbellaria(cacing berbulu
getar) contoh: planaria; Trematoda (cacing isap) contoh: cacing Hati ;
Cestoda contoh: cacing pita.
- Phyllum
Nemathelminthes (cacing gilig) contoh: cacing Tambang.
- Phyllum
Annelida (cacing gelang) ada 3 klas: Polychaeta contoh: nereis,
Olygochaeta contoh: cacing tanah, Hirudinae conto: lintah.
- Phyllum
Mollusca (hewan bertubuh lunak), ada 3 klas: Gastopoda contoh: siput;
Pelecipoda contoh: kerang; Cephalopoda contoh: cumi-cumi.
- Phyllum
Echinodermata (hewan berkulit duri) contoh: bintang laut.
- Phyllum
Arthropoda (hewan kaki beruas-ruas) terdiri atas: Insecta contoh:
belalang; Crustacea contoh: udang; Myriapoda contoh: lipan;
Arachnida contoh: laba-laba.
- Phyllum
Chordata (hewan yang mempunyai notocorda/ tali sumbu tubuh) terdiri atas 4
sub phyllum: Hemichordata, Urochordata, Cephalochordata dan
Vertebrata. Vertebrata terdiri dari 7 kelas:
a. Kelas
Agnatha contoh: ikan lamprey
b. Kelas
Chondrichthyes contoh: ikan pari, hiu
c. Kelas
Osteichthyes contoh: ikan mas
d. Kelas
Amphibia (hewan yang memiliki 2 dunia) contoh: katak
e. Kelas
Reptilia (hewan melata) contoh: ular
f. Kelas
Aves contoh: burung beo
g. Kelas
Mammalia (hewan menyusui) contoh: manusia Mammalia terbagi menjadi 16
ordo:
Ordo
Monotremata (mammalia yang bertelur) contoh: itik platypus
Ordo
Marsupialia (hewan berkantung) contoh: kangguru
Ordo
Insectivora (hewan pemakan serangga) contoh: cecurut
Ordo
Chiroptera (mammalia bersayap yang aktif di malam hari/nocturnal) contoh: kelelawar
Ordo
Primata (hewan tinggi pertama/ hewan yang berdiri tegak) contoh: kera,manusia
Ordo
Edentata (mammalia tak bergigi seri) contoh: armadillo
Ordo
Pholidota (mammalia tak bergigi, rambut berubah menjadi sisik) contoh:
trenggiling
Ordo
Tubulidentata ( waktu masih kecil gigi banyak, setelah dewasa sedikit) contoh: ardvark
Ordo
Rodentia (hewan pengerat) contoh: marmut
Ordo
Lagomorpha , hewan golongan kelinci
Ordo
Cetacea, hewan golongan paus
Ordo
Sirenia, hewan golongan ikan duyung
Ordo
Carnivora, , hewan pemakan daging, contoh: beruang
Ordo
Proboscidea, hewan yang bebelalai contoh: gajah
Ordo
Perissodactyla, hewan herbivora berjari ganjil, contoh: badak
Ordo
Artiodactyla, hewan herbivora berjari genap, contoh: kerbau
D. Persebaran dan sejarah perkembangan
manusia
Faktor-faktor
yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup antara lain adalah: pergeseran
benua, lingkungan hidup (habitat), letak geografis (lintang), dan iklim. Persebaran
tumbuhan menyebabkan terjadinya vegetasi yang disebut fegetasi primer, sekunder
dan klimaks.
Persebaran hewan berdasarkan letak geografis, dan
terbagi menjadi 6 wilayah, yaitu:
- Palaeartik,
terdiri dari eropa dan sebagian besar asia
- Neartik,
terdiri dari Amerika utara dan sekitarnya, disini merupakan asal usul
mammalia berplasenta.
- Neotropik,
terdiri dari Amerika bagian selatan
- Etiopian,
terdiri dari seluruh bagian afrika
- Oriental,
terdiridari sebagian asia , termasuk diantaranya adalah india, Thailand,
Filipina, Indonesia bagian barat
- Australian,
Terdiri dari australia dan Indonesia bagian timur. Persebaran hewan di
Indonesia dinyatakan dengan garis maya yang disebut Garis Wallace.
SEJARAH
PERKEMBANGAN MANUSIA
Telah dijelaskan bahwa
manusia masuk dalam kelas Mammalia
Ciri-ciri manusia yang
mirip dengan mammalia adalah:
Mempunyai rambut
Mempunyai kelenjar keringat
Menyusui anaknya
Manusia termasuk pada
ordo primata dapat kita pelajari hubungan kekerabatannya dengan mengadakan
perbandingan antara manusia dengan primata (kera).
Persamaan manusia
dengan kera :
Mata menghadap ke depan
Ibujari tungkai depan dapat digerakkan
ke segala arah
letak kelenjar mammae di dada
bentuk rahim bertipe simpleks (satu
ruangan)
Perbedaan antara
manusia dan kera :
Kera termasuk familia Pongidae,
sedangkan manusia termasuk familia Hominidae
Volume otak manusia (1450 cm3)
lebih besar dari otak kera ( shimpanse yang paling cerdas vol. Otaknya 550 cm3)
dan masih memungkinkan untuk berkembang
Anggota tubuh belakang pada manusia
untuk berjalan, sedenga pada kera untuk memegang.
Tungkai belakang manusia lebih panjang
dari tungkai depan, sedang pada kera tungkai depan lebih panjang atau sama
dengan tungkai belakang
Susunan haemoglobin berbeda
Sejarah penemuan fosil
manusia :
A. Manusia kera
dari Afrika selatan, fosil yg ditemukan:
Australopithecus africanus. Ditemukan
oleh Raymond Dart (1924) di desa Taung, Bachunaland. Bagian tubuh
yang ditemukan adalah tengkorak
Paranthopus robustus
Paranthropus tranvaalensis
Keduanya
merupakan varian dari Australopithecus africanus sehingga
biasanya disebut dengan Australopithecines. Fosil ini
ditemukan di Amerika Selatan , disebut juga manusia kera. Diduga tingginya
sekitar 1,50 m, dengan volume otak kira-kira 600mm3, dan hidup di
daerah terbuka.
B. Manusia Purba,
fosil yg ditemukan :
Meganthropus paleojavanicus, disebut
manusia raksasa jawa yang ditemukan oleh Von Koeningswald (1939-1941)
di Sangiran.
Pithecanthropus erectus, di
temukan oleh Eugene dubois (1891) di daerah trinil, jawa tengah.
Diduga hidupa 500.000-300.000 tahun yang lalu, yaitu pada jaman Pleistosin ,
bagian yang diketemukan antaralain rahang, beberapa gigi, dan sebagian tulang
tengkorak, sehingga diduga volume otaknya 770-1000cm3
Sinanthropus pekinensis, ditemukan
oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich di gua naga
dekat Peking, China.Volume otaknya sekitar 900-1200cm3. Karena
mempunyai sruktur tubuh yang sama dan hidup pada jaman yang sama, maka Sinanthropus
pekinensis dianggap varian dariPithecanthropus erectus. Selain
itu Sinanthropus pekinensis diduga sudah dapat menggunakan
api. Dari penemuan tengkoraknya kebanyakan terbelah dari bawah sehingga diduga
kanibal.
Manusia Heidelberg, ditemukan
di Jeman Manusia kera dan manusia purba dimasukkan dalam satu spesies
yaitu Homo erectus.
C.
Manusia Modern
Manusia
modern adalah manusia yang hampir menyerupai manusia sekarang, hidup antara
150.000-15.000 tahun yang lalu.Volume otaknya kira-kira 1450 cm3 sama
dengan manusia sekarang dan merupakan satu spesies dengan manusia sekarang
yaitu Homo sapiens. Fosil yang di temukan antara lain :
Manusia Neandertal,
ditemukan di lembah Neander
Manusia Cro-Magnon,
ditemukan di gua-gua Cro-Magnon, Dordogne, Lascaux, Perancis.
Manusia Swanscombe,
ditemukan di Inggris
Manusia Steinheim , ditemukan di Jerman
Manusia Gunung Carmel ,
ditemukan di gua-gua Tabun dan Skhul di Palestina
Manusia Shanidar,
ditemukandi Irak
Berdasarkan
penelitian, spesies manusia yang pernah ada dibumi hanya ada 2 yaitu Homo
erectus dan Homo sapiens. Manusia Cro-Magnon diduga
merupakan interhibridisasi antara manusia Neandertal dan manusia Gunung Carmel.
If you are going for most excellent contents like I do,
ReplyDeleteonly go to see this web page daily as it offers
feature contents, thanks
Here is my web blog vakantiehuizen