Thursday 20 December 2012

MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Alloh swt karena, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen dan teman teman karena atas dukungannya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak sekali kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesain makalah ini dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan bagi pembaca sekalian. Amin...



ciamis,    april 2011

penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1.   LATAR BELAKANG...................................................................................... 1
1.2.   RUMUSAN MASALAH................................................................................. 1
1.3.   TUJUAN PENULISAN................................................................................... 1
MOTIVASI DALAM PEBELAJARAN................................................................... 2
1.      Pengertian motivasi............................................................................................. 3
2.      Strategi untuk menumbuhkan motivasi siswa..................................................... 4
3.      Sikap percaya guru pada kemampuan siswa....................................................... 4
4.      Menciptakan situasi belajar yang positif............................................................. 4
5.      Membangun perhatian dan nilai-nilai intrinsik siswa.......................................... 4
6.      Mengatur tingkat kesulitan tugas........................................................................ 4
7.      Memanfaatkan balikan (Feedback)..................................................................... 5
8.      Memperhatikan kebutuhan siswa........................................................................ 5
9.      Fasilitasi pembentukan kelompok dan kohesi kelompok.................................... 5
KESIMPULAN............................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 7



PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
            Memberikan motivasi belajar kepada siswa harus di tingkatkan supaya para  siswa ini bersemangat dalam belajar. Hal ini akan memudahkan para pengajar dalam melakukan proses pembelajaran karena apabila siswa sudah termotivasi maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan ilmu yang disampaikan lebih diterima oleh para siswa. Selain dari pada itu siswa juga akan terangsang rasa ingin taunya terhadap hal-hal baru terutama dalam hal ilmu pengetahuan. Mengingat pentingya motivasi ini para guru handaknya lebih meningkatkan lagi kreatifitasnya untuk membangkitkan semangat belajar para siswanya.

1.2 Rumusan masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan beberapa masalah, yaitu sebagai berikut:
1.      Apa yang di maksud dengan motivasi?
2.      Strategi apa saja yang di butuhkan oleh seorang guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa?
3.      Mengapa motivasi sangat berpengaruh dalam pembelajaran?
4.      Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memotivasi para peserta didik?

1.3 Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui bagaimana membangkitkan motivasi belajar.
2.      Untuk mengetahui strategi apa saja untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.
3.      Untuk mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.


MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN

Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc.Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc.Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar. Teori behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi rangsangan (stimulus) dan respons, sedangkan apabila dikaji menggunakan teori kognitif, motivasi merupakan fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit, melibatkan kerangka berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku.
Berdasarkan sumber penyebabnya motivasi dikategorikan menjadi motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Sumber motivasi intrinsik adalah challenge, curiosity, control, dan fantasy sedangkan motivasi ekstrinsik timbul karena ada rangsangan dari luar. Individu yang termotivasi secara ekstrinsik akan berpartisipasi untuk menghasilkan outcome tertentu seperti reward, pujian dari guru atau terhindar dari hukuman.
Dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin. Motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar siswa.
Peranan guru untuk mengelola motivasi belajar siswa sangat penting, dan dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas belajar yang didasarkan pada pengenalan guru kepada siswa secara individual.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1.      Memberikan aktivitas dengan tingkat kesulitan tingkat menengah sehingga tidak akan membosankan siswa karena terlalu mudah atau membuat siswa putus asa karena terlalu sulit.
2.      Memberikan informasi dan ide yang dikaitkan dengan pengetahuan siswa, serta
kejutan dan incongruity dalam aktivitas yang dilakukan di kelas.
3.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat memilih aktivitas dan terlibat
dalam pembuatan peraturan dan prosedur di kelas sehingga siswa merasa memiliki control.
4.      Melibatkan siswa dalam aktivitas make-believe, permainan, dan simulasi, namun
kegiatan ini harus relevan dengan materi pelajatran dan tidak mengganggu.
           
Agar tujuan tujuan pembelajaran dapat dengan mudah tercapai peserta didik harus termotivasi oleh karena itu kita sebagai pendidik harus mampu membangkitkan motivasi siswa. Beberapa alasan mengapa motivasi sangat berpengaruh dalam pembelajaran adalah:
a.       Motivasi membangkitkan energi
b.      Motivasi mengarahkan seseorang pada tujuan-tujuan tertentu.
c.       Motivasi mendorong orang untuk memulai kegiatan serta bertahan melakukan aktivitas tersebut. Motivasi dapat menimbulkan minat seseorang terhadap sesuatu, mempelajarinya secara lebih bermakna, dan mempraktikkannya.
Mengingat pentingnya faktor motivasi ini maka setiap pihak yang terlibat dalam aktivitas persekolahan harus berusaha memperhatikan dan mencari cara untuk menumbuhkan, menjaga, serta mengarahkan motivasi tersebut agar peserta didik dapat meraih prestasi optimal. Richard I Arends dalam bukunya Learning to Teach menyarankan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memotivasi para peserta didik, antara lain:
1.      Sikap percaya guru pada kemampuan siswa
Banyak hal yang mempengaruhi siswa yang dibawanya ke sekolah seperti kepribadiannya, pengalaman masa lalunya, kehidupan di rumah, dsb. Faktor-faktor ini memang dapat mempengaruhi seberapa keras mereka berupaya di sekolah. Namun demikian, faktor-faktor tersebut tidak banyak dapat diubah oleh para guru. Hal paling penting yang dapat dilakukan guru sepenuhnya adalah perilaku dan kepercayaan guru itu sendiri terhadap peserta didik. Meyakini bahwa setiap peserta didik dapat belajar dan karenanya memiliki potensi untuk berkembang secara maksimal dapat mempengaruhi pola pendekatan pembelajaran guru di sekolah menjadi lebih telaten dan promotif. Sehingga, menimbulkan kepercayaan diri siswa dan keyakinan bahwa mereka dapat mengatasi permasalahan-permasalahan pembelajaran yang mereka hadapi.
2.      Menciptakan situasi belajar yang positif
Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, aman, dan nyaman, penting untuk dapat memotivasi siswa.
3.      Membangun perhatian dan nilai-nilai intrinsik siswa
Membangun perhatian dan motivasi intrinsic peserta didik merupakan hal yang penting. Beberapa hal yang dapat membangun minat dan keingin tahuan para siswa yaitu :
-          Hubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa
-          Gunakan nama siswa dalam memberi ilustrasi yang positif
-          Sajikan materi pelajaran dalam bentuk cerita secara bersemangat. Misalnya : ''Ketika kalian memesan milkshake (sebut merek terkenal tertentu) kesukaan kalian, maka dia tidak akan mencair meskipun kalian panaskan di dalam oven. Hal itu disebabkan oleh bahan pengemulsi yang terbuat dari ganggang yang sedang kita pelajari ini.'' Selain itu penggunaan permainan, simulasi, perjalanan edukatif, pembicara tamu dapat memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di sekolah.
4.       Mengatur Tingkat Kesulitan Tugas
Tugas-tugas yang terlalu mudah hanya menuntut sedikit upaya dan tidak menghasilkan keinginan untuk sukses sehingga otomatis tidak bias memotivasi. Demikian pula tugas yang terlalu sulit dikerjakan seberapa besar pun upaya mereka juga tidak memotivasi bahkan mungkin menimbulkan frustasi. Oleh karena itu tingkat kesulitan tugas-tugas yang diberikan harus proporsional.
5.      Memanfaatkan balikan (feedback)
Feedback mengenai performa yang baik dapat menumbuhkan motivasi intrinsik. Sebaliknya, feedback terkait performa yang kurang baik dapat menjadi masukan yang berguna bagi peserta didik untuk dapat memperbaikinya asal memang benar-benar ditindak lanjuti. Oleh karena itu, soal-soal evaluasi yang telah diberikan sebaiknya dibahas kembali sehingga peserta didik mengetahui kegagalan mereka dalam menyelesaikan beberapa soal tersebut.
6.      Memperhatikan kebutuhan siswa
Secara umum kebutuhan siswa akan determinasi diri yaitu kemampuan untuk menentukan pilihan-pilihan akan terpenuhi ketika mereka merasa diberi hak untuk memberi pernyataan mengenai lingkungan kelas mereka dan tugas-tugas belajar mereka.
7.      Fasilitasi pembentukan kelompok dan kohesi kelompok
Membangun sebuah lingkungan kelas yang positif dapat memotivasi siswa untuk meraih prestasi. Hal ini menuntut perhatian terhadap kebutuhan sosial dan emosional siswa di samping kebutuhan akademik mereka. Bekerja dalam kelompok dengan target yang terukur dan kompetitif dapat menjadi pendorong semangat siswa dalam menunaikan tugas-tugas belajar mereka. Demikianlah beberapa hal yang dapat menumbuhkan dan menjaga motivasi siswa dalam belajar. Tentu di samping itu masih banyak hal yang dapat memotivasi para siswa. Yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana tindak laku dan titah tutur para guru, karyawan, dan pimpinan sekolah terhadap siswa bersifat positif dan membangun kepercayaan diri siswa bukan malah merendahkan kepercayaan diri mereka.





SIMPULAN

Motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran itu sangat penting karena tanpa adanya motivasi proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik, para siswa tidak akan fokus kepada apa yang disampaikan oleh guru. Jadi kita sebagai calon guru harus pandai membakitkan motivasi siswa. Agar tujuan pembelajaran siswa tercapai, seorang siswa harus diberi motivasi agar dapat mengeluarkan kemampuannya. Motivasi ini dapat berupa rangsangan-rangsangan dari luar maupun dalam yang dapat mendorong seorang siswa menjadi lebih kreatif dan bersemangat untuk mencapai sebuah tujuan dan kepuasan. Apabila seorang siswa tidak memiliki motivasi dalam pembelajaran, siswa tersebut tidak bisa mengeluarkan kemampuannya serta tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan.


DAFTAR PUSTAKA

gurupkn.wordpress.com/.../peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa/

No comments :

Post a Comment