KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Alloh swt karena, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen dan teman teman karena atas
dukungannya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak sekali
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga dengan selesain makalah ini dapat bermanfaat bagi saya
pribadi dan bagi pembaca sekalian. Amin...
ciamis, april 2011
penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................................
i
DAFTAR ISI.................................................................................................................
ii
PENDAHULUAN........................................................................................................
1
1.1.
LATAR BELAKANG......................................................................................
1
1.2.
RUMUSAN MASALAH.................................................................................
1
1.3.
TUJUAN PENULISAN...................................................................................
1
MOTIVASI
DALAM PEBELAJARAN...................................................................
2
1.
Pengertian motivasi.............................................................................................
3
2.
Strategi untuk menumbuhkan
motivasi siswa.....................................................
4
3.
Sikap percaya guru pada
kemampuan siswa.......................................................
4
4.
Menciptakan situasi belajar
yang positif.............................................................
4
5.
Membangun perhatian dan
nilai-nilai intrinsik siswa..........................................
4
6.
Mengatur tingkat kesulitan
tugas........................................................................
4
7.
Memanfaatkan balikan
(Feedback).....................................................................
5
8.
Memperhatikan kebutuhan
siswa........................................................................
5
9.
Fasilitasi pembentukan
kelompok dan kohesi kelompok....................................
5
KESIMPULAN............................................................................................................
6
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................
7
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Memberikan motivasi
belajar kepada siswa harus di tingkatkan supaya para siswa ini bersemangat dalam belajar. Hal ini
akan memudahkan para pengajar dalam melakukan proses pembelajaran karena
apabila siswa sudah termotivasi maka proses pembelajaran akan berjalan dengan
baik dan ilmu yang disampaikan lebih diterima oleh para siswa. Selain dari pada
itu siswa juga akan terangsang rasa ingin taunya terhadap hal-hal baru terutama
dalam hal ilmu pengetahuan. Mengingat pentingya motivasi ini para guru
handaknya lebih meningkatkan lagi kreatifitasnya untuk membangkitkan semangat
belajar para siswanya.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas maka dapat di rumuskan beberapa masalah, yaitu sebagai
berikut:
1.
Apa yang di maksud dengan
motivasi?
2.
Strategi apa saja yang di
butuhkan oleh seorang guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa?
3.
Mengapa motivasi sangat berpengaruh
dalam pembelajaran?
4.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memotivasi
para peserta didik?
1.3 Tujuan penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui bagaimana membangkitkan motivasi
belajar.
2.
Untuk mengetahui strategi apa saja untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa.
3.
Untuk mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan
guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
Motivasi berpangkal dari kata motif
yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.
Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Adapun menurut Mc.Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh
Mc.Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni
motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya
feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi
merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan
memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.
Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar
Pentingnya peranan motivasi dalam
proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai
bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai
dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai
tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks
pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk
belajar. Teori behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi rangsangan
(stimulus) dan respons, sedangkan apabila dikaji menggunakan teori kognitif,
motivasi merupakan fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit, melibatkan
kerangka berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku.
Berdasarkan sumber penyebabnya
motivasi dikategorikan menjadi motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Sumber
motivasi intrinsik adalah challenge, curiosity, control, dan fantasy
sedangkan motivasi ekstrinsik timbul karena ada rangsangan dari luar. Individu
yang termotivasi secara ekstrinsik akan berpartisipasi untuk menghasilkan
outcome tertentu seperti reward, pujian dari guru atau terhindar dari hukuman.
Dalam proses pembelajaran, motivasi
belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin.
Motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk
berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat
berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar siswa.
Peranan guru untuk mengelola
motivasi belajar siswa sangat penting, dan dapat dilakukan melalui berbagai
aktivitas belajar yang didasarkan pada pengenalan guru kepada siswa secara
individual.
Ada beberapa strategi yang bisa
digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Memberikan
aktivitas dengan tingkat kesulitan tingkat menengah sehingga tidak akan
membosankan siswa karena terlalu mudah atau membuat siswa putus asa karena
terlalu sulit.
2. Memberikan
informasi dan ide yang dikaitkan dengan pengetahuan siswa, serta
kejutan dan incongruity
dalam aktivitas yang dilakukan di kelas.
3. Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk dapat memilih aktivitas dan terlibat
dalam
pembuatan peraturan dan prosedur di kelas sehingga siswa merasa memiliki
control.
4. Melibatkan
siswa dalam aktivitas make-believe, permainan, dan simulasi, namun
kegiatan ini harus relevan dengan
materi pelajatran dan tidak mengganggu.
Agar
tujuan tujuan pembelajaran dapat dengan mudah tercapai peserta didik harus
termotivasi oleh karena itu kita sebagai pendidik harus mampu membangkitkan
motivasi siswa. Beberapa alasan mengapa motivasi sangat berpengaruh dalam
pembelajaran adalah:
a. Motivasi
membangkitkan energi
b. Motivasi
mengarahkan seseorang pada tujuan-tujuan tertentu.
c. Motivasi
mendorong orang untuk memulai kegiatan serta bertahan melakukan aktivitas
tersebut. Motivasi dapat menimbulkan minat seseorang terhadap sesuatu,
mempelajarinya secara lebih bermakna, dan mempraktikkannya.
Mengingat pentingnya faktor motivasi
ini maka setiap pihak yang terlibat dalam aktivitas persekolahan harus berusaha
memperhatikan dan mencari cara untuk menumbuhkan, menjaga, serta mengarahkan
motivasi tersebut agar peserta didik dapat meraih prestasi optimal. Richard I
Arends dalam bukunya Learning to Teach menyarankan beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk memotivasi para peserta didik, antara lain:
1. Sikap
percaya guru pada kemampuan siswa
Banyak hal
yang mempengaruhi siswa yang dibawanya ke sekolah seperti kepribadiannya,
pengalaman masa lalunya, kehidupan di rumah, dsb. Faktor-faktor ini memang
dapat mempengaruhi seberapa keras mereka berupaya di sekolah. Namun demikian,
faktor-faktor tersebut tidak banyak dapat diubah oleh para guru. Hal paling
penting yang dapat dilakukan guru sepenuhnya adalah perilaku dan kepercayaan
guru itu sendiri terhadap peserta didik. Meyakini bahwa setiap peserta didik
dapat belajar dan karenanya memiliki potensi untuk berkembang secara maksimal
dapat mempengaruhi pola pendekatan pembelajaran guru di sekolah menjadi lebih
telaten dan promotif. Sehingga, menimbulkan kepercayaan diri siswa dan
keyakinan bahwa mereka dapat mengatasi permasalahan-permasalahan pembelajaran
yang mereka hadapi.
2.
Menciptakan situasi belajar yang positif
Menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan, aman, dan nyaman, penting untuk dapat
memotivasi siswa.
3.
Membangun perhatian dan nilai-nilai intrinsik siswa
Membangun
perhatian dan motivasi intrinsic peserta didik merupakan hal yang penting.
Beberapa hal yang dapat membangun minat dan keingin tahuan para siswa yaitu :
-
Hubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa
-
Gunakan nama siswa dalam memberi ilustrasi yang
positif
-
Sajikan materi pelajaran dalam bentuk cerita secara
bersemangat. Misalnya : ''Ketika kalian memesan milkshake (sebut merek terkenal
tertentu) kesukaan kalian, maka dia tidak akan mencair meskipun kalian panaskan
di dalam oven. Hal itu disebabkan oleh bahan pengemulsi yang terbuat dari
ganggang yang sedang kita pelajari ini.'' Selain itu penggunaan permainan,
simulasi, perjalanan edukatif, pembicara tamu dapat memotivasi siswa untuk
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di sekolah.
4. Mengatur Tingkat Kesulitan Tugas
Tugas-tugas
yang terlalu mudah hanya menuntut sedikit upaya dan tidak menghasilkan
keinginan untuk sukses sehingga otomatis tidak bias memotivasi. Demikian pula
tugas yang terlalu sulit dikerjakan seberapa besar pun upaya mereka juga tidak
memotivasi bahkan mungkin menimbulkan frustasi. Oleh karena itu tingkat
kesulitan tugas-tugas yang diberikan harus proporsional.
5. Memanfaatkan
balikan (feedback)
Feedback mengenai
performa yang baik dapat menumbuhkan motivasi intrinsik. Sebaliknya, feedback
terkait performa yang kurang baik dapat menjadi masukan yang berguna bagi
peserta didik untuk dapat memperbaikinya asal memang benar-benar ditindak
lanjuti. Oleh karena itu, soal-soal evaluasi yang telah diberikan sebaiknya
dibahas kembali sehingga peserta didik mengetahui kegagalan mereka dalam
menyelesaikan beberapa soal tersebut.
6.
Memperhatikan kebutuhan siswa
Secara umum
kebutuhan siswa akan determinasi diri yaitu kemampuan untuk menentukan
pilihan-pilihan akan terpenuhi ketika mereka merasa diberi hak untuk memberi
pernyataan mengenai lingkungan kelas mereka dan tugas-tugas belajar mereka.
7. Fasilitasi
pembentukan kelompok dan kohesi kelompok
Membangun
sebuah lingkungan kelas yang positif dapat memotivasi siswa untuk meraih
prestasi. Hal ini menuntut perhatian terhadap kebutuhan sosial dan emosional
siswa di samping kebutuhan akademik mereka. Bekerja dalam kelompok dengan
target yang terukur dan kompetitif dapat menjadi pendorong semangat siswa dalam
menunaikan tugas-tugas belajar mereka. Demikianlah beberapa hal yang dapat
menumbuhkan dan menjaga motivasi siswa dalam belajar. Tentu di samping itu
masih banyak hal yang dapat memotivasi para siswa. Yang terpenting dari itu
semua adalah bagaimana tindak laku dan titah tutur para guru, karyawan, dan
pimpinan sekolah terhadap siswa bersifat positif dan membangun kepercayaan diri
siswa bukan malah merendahkan kepercayaan diri mereka.
SIMPULAN
Motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran itu
sangat penting karena tanpa adanya motivasi proses pembelajaran tidak akan
berjalan dengan baik, para siswa tidak akan fokus kepada apa yang disampaikan
oleh guru. Jadi kita sebagai calon guru harus pandai membakitkan motivasi
siswa. Agar tujuan pembelajaran siswa tercapai, seorang siswa harus diberi
motivasi agar dapat mengeluarkan kemampuannya. Motivasi ini dapat berupa
rangsangan-rangsangan dari luar maupun dalam yang dapat mendorong seorang siswa
menjadi lebih kreatif dan bersemangat untuk mencapai sebuah tujuan dan
kepuasan. Apabila seorang siswa tidak memiliki motivasi dalam pembelajaran,
siswa tersebut tidak bisa mengeluarkan kemampuannya serta tidak akan mencapai
tujuan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
gurupkn.wordpress.com/.../peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa/
No comments :
Post a Comment